PEMBAGIAN TAUHID: BID'AH?
Syubhat I: "Pembagian tauhid ini tidak ada dasarnya dalam Alqur'an dan Sunnah"
Jawab:
Dalil tentang pembagian tauhid dalam Alqur'an sangat banyak. Diantaranya:
- QS. Maryam: 56
رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ وَ مَا بَیۡنَہُمَا فَاعۡبُدۡہُ وَ اصۡطَبِرۡ لِعِبَادَتِہٖ ؕ ہَلۡ تَعۡلَمُ لَہٗ سَمِیًّا
"Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? "
"Rabbus samawati wal ardh wa maa bainahuma" = penetapan tauhid rububiyah.
"Fa'budhu wash thabir li ibaadih" = penetapan tauhid uluhiyah.
"Hal ta'lamu lahu samiyya" = penetapan tauhid asma dan sifat Allah Jalla wa 'ala.
Syubhat II: "Pembagian ini diada-adakan oleh Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim, dan tidak dikenal sebelum mereka berdua"
Jawab:
Penyebutan tauhid ini sudah banyak disebut sebelumnya. Diantaranya Abu Hanifah rahimahullah dalam Fiqhul Absath hal 608:
"Dan Allah diseru dengan ketinggian bukan dengan kerendahan. Karena rendah tidak termasuk sifat rububiyah dan uluhiyah sedikitpun."
Juga Ibnu Battah rahimahullah (dalam Al-Ibanatul Kubra 6/149), "Wajib atas setiap manusia meyakini 3 hal:
“Sesungguhnya prinsip keimanan kepada Allah تعالى yang wajib diyakini oleh para makhluk dalam hal keimanan kepada-Nya ada tiga bagian:
Pertama: Seseorang hamba harus meyakini Rabbaniyyah Allah. Yang demikian itu sebagai pemisah antara madzhab ahlul tha’thil yang tidak menetapkan adanya pencipta.
Kedua: Seorang hamba harus meyakini keesaan Allah. Hal ini untuk membedakan dengan madzhab pelaku syirik yang menetapkan adanya pencipta namun menyekutukan Allah dalam peribadatannya.
Ketiga: Dia harus meyakini bahwa Allah disifati dengan sifat sifat sebagaimana Allah mensifati diri-Nya, seperti Qudroh, hikmah, dan seluruh apa yang Dia sifatkan didalam kitab-Nya”.
Catatan: Ibnu Battah wafat 387 H, jauh sebelum Ibnu Taimiyah.
Syubhat III: "Pembagian tauhid mirip dengan trinitas dalam agama Nasrani."
Jawab:
Trinitas dalam agama Nasrani adalah dalam masalah Zat Allah. Mereka menyangka bahwa Tuhan itu 3 oknum (Tuhan Bapak, Roh Kudus, dan Tuhan Anak).
Ini tidak sama dengan pembagian tauhid karena pembagian tersebut berkaitan dengan keyakinan terhadap Allah saja.
Dikutip dari: Tahdzib Fathil Majid li Syarh Kitab Tauhid (Dr. Ahmad bin Abdullah al-Ghunaiman).
Ustadz Ibnu Rajab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar